September 08, 2011

LIVIN'BLUES - SHYLINA ( a sweet rock )










VIDEO STREAMING:


PLAYLIST:


Shylina lyrics
like the morning due
when the sun goes up
like the sweetness in
the sound of love
in the smile that blinds my eyes
shylina

where the river flows
to the rainbow glows
and we've been blowed
gently waves
is the place we've shared our love.
shylina

when the autumn leaves
fallin' down the trees
I remove from
where my memory stays
and her eyes were filled with tears
shylina

while the seal suns goes by
I still see her sad face
as I said that I'd leave him
how sweet fell in that day
and it went so clear rainin
and she helped me to stay
heard she couldn't leave without me
so I promised to stay
but I lied
shylina

LIVIN' BLUES - BLUE BREEZE 1976


Agustus 07, 2011

DISCUS - PROGRESSIVE ROCK INDONESIA

Discus adalah Progressive Rock band dari Indonesia yang dibentuk pada tahun 1996 oleh Iwan Hasan (vokal, gitar), Anto Praboe (flute, klarinet, saksofon) dan Fadhil Indra (perkusi). Discus memadukan unsur-unsur musik Jazz, Rock, Metal, Klasik, Kontemporer Avant Garde, Pop dan Etnik Indonesia (Bali, Jawa, Sunda, Makassar, Aceh dan Dayak).

Discus justru lebih bersinar di mancanegara daripada di negerinya sendiri, Indonesia. Bahkan pada awalnya Discus sempat tidak diterima disini baik oleh sebagaian masyarakat maupun industri musik.

Discus merupakan grup asal Indonesia yang meraih sukses secara internasional dengan diterimanya Discus oleh komunitas musik Progressive dunia, baik secara audio recording (album) maupun penampilan-penampilan panggungnya yang sanggup menghipnotis para fans Progressive dunia.

Pada tahun 1999 album perdana Discus berjudul “1st” dirilis oleh Mellow Records Italy dengan distribusi internasional. Di Indonesia dirilis oleh Mozaik Communications Music dan Chico & Ira Productions dengan distributor PT. Aquarius Musikindo. Album Discus "1st" beredar ke daratan Eropa dan Amerika dan mendapatkan respons yang sangat positif di segmen pasar Progressive Rock. Album Discus "1st" mendapat review yang sangat positif di berbagai majalah musik Progressive di Italia, Amerika, Jerman, Brazil dan Belgia. Majalah musik Progressive Belgia, Prog Resiste menempatkan Discus "1st" sebagai "Album Progressive kelima terbaik sedunia tahun 1999"

Majalah Rolling Stone versi Indonesia menyebut album pertama Discus, “1st”, sebagai salah satu dari "Album Jazz Terpenting" dalam sejarah Jazz Indonesia.

Oktober 2000 Discus tampil di ProgDay 2000 atas undangan Peter Renfro (Promotor Event Progressive), sebuah festival musik Progressive Rock Internasional di North Carolina, USA. Pada kesempatan tersebut, Discus juga tampil di Menlo Park, California, dalam konser tungggal Discus yang diselenggarakan majalah Expose serta tampil di Knitting Factory, New York City, USA. Editor majalah Progressive USA, Expose, menganggap Discus "1st" salah satu "Album Progressive terbaik sedunia tahun 1999"

November 2000 Discus mendapat sukses besar dalam Progday 2000 Internet Poll, sebuah poll internet di USA mengenai penampilan terbaik di ProgDay 2000. Berdasarkan survey tersebut Discus mendapatkan voting sebagai "Band kedua terbaik" (terbaik jatuh ke Hoyry Kone dari Finlandia). Eko Partitur mendapat "Best Player untuk kategori pemain Miscellaneous Instruments” (Instrument diluar gitar, bass keyboard dan drum) dan Iwan Hasan mendapat "Gitaris kedua terbaik"

Februari 2001 Discus kembali diundang oleh promotor event Progressive terbesar di dunia saat itu; BAJAPROG 2001. Discus berkolaborasi dengan Maestro Gamelan Bali, I G Kompiang Raka. Tampil bersama dengan belasan grup Progressive bertaraf internasional dari berbagai negara Eropa & Amerika. Sekali lagi, dari Asia hanyalah Discus dari Indonesia yang diundang, setelah di PROGDAY 2000 pun hanya satu-satunya grup asal Asia yang diundang.

Ketika Discus tampil dan layer panggung dibuka, hysteria penonton membuat gedung hampir terasa bergoyang sebelum satu notpun dimainkan. Histeria dan standing ovations mewarnai closing lagu terakhir yang dibawakan saat itu (Anne), lagu yang mengawali awal persiapan proses pembuatan album kedua, Discus "…tot licht!". Selesai konser, personil Discus tidak dapat menghindari serbuan fans yang merangsek meminta tandatangan serta serbuan reporter TV dan radio. Hal yang belum pernah terjadi di tanah air.

November 2001 – Januari 2002 Discus melakukan proses rekaman album kedua setelah mengkonsepkan musik dan lirik yang menjanjikan konsistensi di jalur musik Progressive. Dilanjutkan dengan melakukan beberapa negosiasi penjualan oleh beberapa label internasional, di mana Intrepid Music bertindak sebagai label yang menangani produksi album kedua ini dengan judul DISCUS "…tot licht!"

Bulan Juni 2003 GOHAN Records dari Jepang sangat responsif dalam melakukan deal dengan DISCUS untuk melakukan penjualan DISCUS "…tot licht!" di kawasan Jepang. Di bulan Oktober 2003 PRS Records dan Indonesian Progressive Society melakukan peluncuran DISCUS "…tot licht!" untuk penjualan di wilayah Indonesia. Sementara untuk distribusi penjualan seluruh dunia (kecuali Jepang dan Indonesia) dipercayakan kepada label Progressive terbesar dunia MUSEA Records dari Perancis pada Desember 2003.

Edisi perdana majalah MTV Trax versi Indonesia menyebut Discus sebagai "Salah satu dari 25 musisi paling berpengaruh di Indonesia", sejajar dengan tokoh-tokoh seperi Titiek Puspa, Koes Plus, Dewa dan Indra Lesmana.

Pada tahun 2004 Discus dianugerahi AMI Samsung Award 2004, lewat lagu masterpiece-nya "Anne" pada album Discus "…tot licht!" dan menjadi "The Best Progressive Rock Band 2004"

Pada tahun 2005 Discus melakukan tour Eropa dan tampil sebagai headliner di ProgSol 2005, Festival Progressive di Switzerland. Sekali lagi, Discus terkejut di panggung ketika penonton kompak menyanyikan intro lagu "System Manipulation". Setelah itu Discus melakukan konser di Jerman. Di Jerman, Discus disambut secara resmi oleh walikota Wurzburg, Marion Schaffer dalam sebuah upacara khusus menyambut Discus di Wurzburg Town Hall.

Website musik Jerman www.ragazzi-music.de yang memiliki hit rate sekitar 70,000 per bulan menulis bahwa Discus adalah contoh bagi dunia dimana pemeluk agama yang berbeda-beda dapat bersatu dalam damai bahkan menghasilkan karya musik luar biasa. Ditengah-tengah image buruk Indonesia di dunia internasional, hal ini menjadi sebuah prestasi tersendiri bagi insan Indonesia, yang tidak disadari oleh media maupun publik di tanah air.

Selama perjalanan karir, Discus telah kerap berkolaborasi dengan musisi lain dari berbagai style tersebut. Discus telah pernah berkolaborasi dengan musisi tradisional Betawi, Fadly (Padi), Krisna (Suckerhead), Ombat (Tengkorak), Andien, dan Andy Julias. Apabila tidak ada halangan, Discus berencana melanjutkan kolaborasi dengan berbagai musisi dari genre yang berbeda-beda (bahkan tampak bertolak belakang) ini dalam album ketiga Discus. Discus melakukan hal ini karena filosofi musiknya, yaitu bahwa "Semua musik pada dasarnya sama"

Anggota :
  • Iwan Hasan - Vokal, Gitar
  • Kiki Caloh - Bass
  • Krisna Prameswara - Keyboard
  • Anto Praboe - Flute, Klarinet, Saksofon
  • Eko Partitur - Biola
  • Fadhil Indra - Perkusi
  • Nonie 'Cindy' Manuputty - Perkusi
  • Hayunaji Iyoen - Drum

Diskografi :
  • 1st (1999)
  • ...Tot Licht! (2003)
Studio Album, released in 2003

Songs / Tracks Listing
1. System Manipulation (9:20)
2. "Breathe" (8:34)
3. P.E.S.A.N. (5:32)
4. Verso Kartini - door duisternis tot licht! (12:18)
5. Music 4.5 Players (7:40)
6. Anne (19:23)
Bonus track for Japan only
7. Misfortune Lunatic (6:09)

Total Time: 68:56
Lyrics Music tabs (tablatures) Line-up / Musicians
- Anto Praboe / lead vocals, suling (Bali, Sunda & Toraja), flute, clarinet, bass clarinet, Tenor saxophone
- Eko Partitur / lead vocals, violin
- Fadhil Indra / lead vocals, keyboards, electronic percussion, gongs, rindik, kempli, gender
- Hayunaji / vocals, drums, kempli
- Iwan Hasan / lead vocals, electric & classical guitars, 21 strings harpguitar, keyboards, guitalele & strummer violin
- Kiki Caloh / lead vocals, bass
- Krisna Prameswara / vocals, keyboards
- Nonnie / lead vocals

Additional Musicians:
- Andy Julias / acoustic steel string guitar on "P.E.S.A.N."
- Ombat Nasution of Tengkorak Growls on "Breathe"
- Godfried L. Tobing / Classical choir vocals on "Misfortune Lunatic"

    GIANT STEP - 1977 - Kukuh Nan Teguh

    Menurut saya pribadi mungkin ini album "Kukuh Nan Teguh" terbaik dari Giant Step, dalam album ini mereka kukuh dan teguh dengan memainkan manuver-manuver progresifnya dengan kental sekali dan yang jelas sangat menuntut skill bermusik dari masing-masing musisinya.
    Giant Step - Alam Bebas.mp3
    Giant Step - Dialog  Tanya.mp3
    Giant Step - Dialog Jawab.mp3
    Giant Step - Hampa.mp3
    Giant Step - Kukuh Nan Teguh.mp3
    Giant Step - Manusia.mp3
    Giant Step - Mekar.mp3
    Giant Step - Perih.mp3
    Giant Step - Senandung Malam.mp3
    Giant Step - Untaian Warna.mp3
    Giant Step - Yang T'lah Lalu.mp3

    Agustus 05, 2011

    SAS - Episode Jingga (Playlist, Lirik, mp3)



    SAS - Episode Jingga.mp3












    Berjalan di deras hujan
    melangkah di terik mentari
    Berulang terhenti
    berhenti menoleh untuk cinta

    Menerjang penuh luka
    jalan-jalan berduri
    Tak perduli lagi
    setelah menoleh untuk cinta

    Terharu dan tertawa
    bersimpuh dan terjatuh karenanya
    Amarah dan asmara
    berganti dan berulang teralami
    Menggapai kasih suci
    di balik belukar penuh duri

    Dan meraih sinarnya
    walau berselubung duka
    Membebaskan jiwa
    tenggelam (dalam keagungan)

    Berkibar di puncaknya
    bendera suka cita
    Bebas dan merdeka
    berdiri dalam keagungannya

    Juli 23, 2011

    SUPER KID (Deddy Stanzah-Jelly Tobing-Deddy Dores)

    Gadis Bergelang Emas.wma

    YANKSON A.I & EUIS CAHYA - Doa Untuk Mina

    EUIS CAHYA adalah penyanyi (lady rocker) asal Tasikmalaya.

    Euis Cahya - Masa Lalu.mp3
    Euis Cahya - Selamat Jalan Kasih.mp3
    Euis Cahya - Cinta Si Dia.mp3
    Yankson A.I & Euis Cahya - Do'a Untuk Mina.mp3
    Yankson A.I - Kau Dan Aku.mp3
    Yankson A.I - Selamat Tinggal.mp3
    Yankson A.I - Kerikil Tajam.mp3
    Yankson A.I - Kembara.mp3
    Yankson A.I - Wanita.mp3

    AKA - Do What You Like 70th

    AKA - Akhir Kisah Sedih.mp3
    AKA - Diakhir Bulan Kelima.mp3
    AKA - Do What You Like.mp3
    AKA - Glenmore.mp3
    AKA - Glenmore.mp3
    aka - keagungan tuhan.mp3

    AKA - Pucuk Kumati 77th

    AKA - Bulan.mp3
    aka - dalang.mp3
    AKA - Dosa Hitam.mp3
    AKA - Embun Diwajah Bunga.mp3
    AKA - Gadis Komersil.mp3
    AKA - Pucuk Kumati.mp3
    AKA - Senyummu Adalah Tangisku.mp3
    AKA - Untuk Mu.mp3
    Ucok Harahap - Kasihku Hilang.mp3
    Ucok Harahap - Kenang Sedih.mp3
    Ucok Harahap - Lagu Jenaka.mp3
    Ucok Harahap - Untukmu Ibu.mp3
    Ucok Harahap - Yatim Piatu.mp3
    Ucok Harahap - Melati Di Pusara.mp3

    AKA - AKA In Rock 79th

    AKA - Crazy Joe.mp3
    AKA - Cruel Side.mp3
    AKA - Do What You Like.mp3
    AKA - Glenmore.mp3
    AKA - Only One Man.mp3
    AKA - Open Door.mp3
    AKA - Reflection.mp3
    AKA - Shake Me.mp3
    AKA - Skip Away.mp3
    AKA - Sky Rider.mp3
    AKA - Suez War.mp3
    AKA - Groovy.mp3

    AKA - PUBER KEDUA

    AKA - Badai Bulan Desember (bonus track).mp3
    AKA - Badai Bulan Desember.mp3
    AKA - Balada Anak Zaman.mp3
    AKA - Dunia Buram.mp3
    AKA - Karang Wulu.mp3
    AKA - Puber Kedua.mp3
    AKA - Semangat 45.mp3
    AKA - Akhir Kisah Sedih.mp3
    AKA - Lebih Baik Begini.mp3
    AKA - Legenda.mp3

    BERRY ESSEX (ESSEX BAND) 80th

    Berry Essex:
    Berry Essex - Sorga Di Balik Neraka.mp3
    Berry Essex - Air duka dunia.mp3
    Berry Essex - Accessories.mp3
    Berry Essex - Maria.mp3

    Juli 22, 2011

    KAISAR BAND

    Kaisar Band :
    Kaisar - Kerangka Langit.mp3





     










    "Kaisar - Kerangka Langit"

    Kedamaian hati menuju samudera

    Bercanda bertarung mengalahkan nafsu
    Laknat
    Kau penipu langkah langkah jantan
    Kisi kisi langit mulai berjatuhan
    Bertebaran cercah seperti meratap
    Ampun
    Ku tak yakin akan semua ini

    Bagaikan bencana
    Meratapi diri
    Esok dunia kan selalu menanti
    Bertarung kembali
    Tantanglah dunia
    Esok duniamu selalu menanti
    Dan selalu menanti

    Dan cerita manusia perlu berganti
    Dan layarpun sudah mulai dikibarkan
    Kawan
    Genggam tangan penuh keyakinan

    Mulailah melangkahkan kaki baru
    Menelusuri jalan penuh kerikil
    Kawan
    Itu jalan tuk jadi dewasa

    Dan ceritapun berganti
    Dan beritapun berubah
    Dan tabirpun tersingkaplah kini
    Manusia yang lemah tertindas

    Dan cerita manusia perlu berganti
    Dan layarpun sudah mulai dikibarkan
    Kawan
    Genggam tangan penuh keyakinan

    Mulailah melangkahkan kaki baru
    Menelusuri jalan penuh kerikil
    Kawan
    Itu jalan tuk jadi dewasa

    Dan ceritapun berganti
    Dan beritapun berubah
    Dan tabirpun tersingkaplah kini
    Manusia yang lemah tertindas

    ANDROMEDA BAND - LAMUNAN


    Andromeda Band :
    Andromedha - Lamunan.mp3
    ANDROMEDA ROCK BAND prestasi.mp3
    Andromeda - Emosi.mp3

    Juli 20, 2011

    RAINBOW - CACTH THE RAINBOW

    Rainbow- Catch The Rainbow.mp3
    Rainbow - Temple Of The King.mp3

    Janis Joplin - Piece of my heart

    Rick Wakeman - Arthur ( Wembley 1975 )

    SAS BAND (GRUP ROCK INDONESIA TAHUN 70-AN)

    Mungkin yang sekarang aktif –meski kuantitasnya tidak sederas dulu– cuma Artur Kaunang saja. Sementara rekannya, Sonata Tanjung dan Syech Abidin, memilih jalan lain meski masih juga bermusik. Sonata Tanjung memutuskan hengkang dari gebyar musik rock dan memilih hidup sebagai pendeta di sebuah Gereja di Surabaya, sementara Syech Abidin –tinggal di Jakarta– memilih behenti main musik, meski sesekali masih main juga. Siapa sih yang kita bicarakan ini?

    Betul, mereka Syech Abidin, Artur Kaunang, Sonata Tanjung, adalah pentolan kelompok rock SAS yang merajalela era 70-an sampai awal 90-an. Nama SAS sampai sekarang masih tercatat sebagai salah satu kelompok musik rock yang mempengaruhi rock di Indonesia. Sampai detik ini, belum ada pernyataan bubar dari kelompoknya.

    Awalnya bukan SAS, tapi AKA. Kelompok ini didirikan 23 Mei 1967 di Surabaya oleh Sonata, Artur dan Syech plus Ucok Harahap. AKA inilah yang melejitkan nama Uco sebagai salah satu musisi rock yang kerapkali menyajikan atraksi panggung gila-gilaan. Ucok sering membawa kelinci hidup dan menyedot darahnya di atas panggung. Kelak, Ucok juga beken dengan Duo Kribo bersama Ahmad Albar.

    Sayang, kuartet AKA ini akhirnya bubar karena Ucok memilih bersolo karir –meski tetap dikenal dengan Ucok AKA. Namun tiga personil sisa, membentuk kelompok baru, SAS, yang merupakan kependekan dari nama depan mereka. SAS inilah yang kemudian melambungkan nama Sonata Tanjung, Artur Kaunang, dan Syeck Abidin sebagai senior rock.

    Perpaduan Artur Kaunang sebagai basis (meski tangannya kidal), Syech Abidin (dram), dan Sonata Tanjung (gitar), betul-betul mengagetkan komunitas rock di Indonesia.SAS merekam album pertamanya Baby Rock tahun 1976. Album ini menembus sampai Australia. Arthur memberi pengaruh yang kenal pada SAS sehingga grup tersebut lebih condong ke jenis musik cadas atau underground macam Led Zeppelin hingga Grand Funk.

    Beberapa lagunya seperti Nirwana, Sansekerta, (1983) hingga Badai Bulan Desember, betul-betul menjadi “lagu wajib” musisi rok tahun 70-an. Padahal tahun itu, kompetitor SAS cukup banyak juga. Selain Ucok AKA dengan Duo Kribonya, ada The Rollies, God Bless, sampai model Koes Plus, D’Loyd aau Panbers. Tapi toh SAS punya penggemar sendiri yang cukup fanatik.

    SAS kemudian merekam beberapa album seperti Baby Rock (1976), Bad Shock (1976), Blue Sexy Lady (1977), Expectation (1977), Love Mover (1977), Pop & Rock Indonesia 1 (1978), Pop & Rock Indonesia 2 (1979), SAS 80 (1980), SAS 81 (1981), Sansekerta (1983), Kasmara (1983), Episode Jingga (1985), Sirkuit (1988), The Best of SAS (1990 Arrangement) (1990), Metal Baja (1991), 20 Golden Hits (1993).

    Kemudian terjadi “perubahan hidup” diantara personilnya. Hingga hanya Artur Kaunang saja yang masih eksis di dunia rock. Bubar? Sampai detik ini belum ada kata bubar dari personilnya. Tapi seperti yang dikatakan Sonata Tanjung ketika menjadi Hamba Tuhan, kalau SAS ingin lanjut, mereka harus cari personil baru untuk menggantikannya. Pilihan inilah yang tampaknya berat, karena SAS memang tumbuh dan besar dengan tiga personil tersebut.

    Artur Kaunang sendiri saat ini sedang merencanakan untuk merekam lagu-lagu lama SAS tapi dalam bentuk master. Beberapa studio yang punya master SAS adalah Golden Hand dan Nirwana Record. Selain itu, meski tak terekspos media, Artur masih sering menjadi bintang tamu atau EO acara-aara musik. Pernah dia menampilan Ucok AKA dan Achmad Albar serta Andy /rif dalam satu panggung. Artur juga membantuk band untuk keperluan panggung yang diberi nama Artur Kaunang Band. Personilnya antara lain –Herdi (gitar), Rudy Zabrix (gitar), Budi Blank (bas) dan Fery Zabrix (drum). Mereka sempat unjuk gigi di pentas musik Pekan Raya Jakarta (PRJ) beberapa waktu lalu.

    Artur juga sering membantu menangani musik beberapa penyanyi baru. Seperti misalnya menjadi produser untuk Endi Xirang. Atau seperti pernah mengorbitkan Ita Purnamasari lewat Penari Ular tahun 90-an.

    SAS Band memang sudah ‘mati suri’ tapi semangat dan pengaruh yang ditularkannya kepada musisi yunior, tentu tak padam begitu saja. Kalau kemudian personilnya punya pilihan-pilihan hidup sendiri, itu bagian dari proses panjang hidup mereka.

    Kutipan dari :
    http://soulidaritas.wordpress.com/2008/01/16/2band-rock-indonesia-tahun-70-an/

    Juli 15, 2011

    ANGIN MALAM - ANDY RIF/



    Sebuah lagu legendaris yang nuansa progressifnya sangat kental, dibawakan kembali sama Kang Andy Rif/ dengan gaya dan nuansa berbeda, dengan balutan orkestra dan rock. Hasilnya saya pikir bagus dua-duanya....

    THE ROLLIES

    Since 1960 - Personil awal
    Bangun Sugito - vokal
    Uce F. Tekol - bass
    Jimmy Manoppo - drum
    Didit Maruto Marwan & Delly Joko Arifin - keyboards vokal
    Teungku Zulian Iskandar - saksofon
    Genre : Pop Rock

    The Rollies adalah sebuah grup musik pop soul funk asal Indonesia yang dibentuk di Bandung pada tahun 1967 dan sempat populer di era 60-an sampai dengan awal 80-an. Para personilnya antara lain terdiri dari Bangun Sugito (vokal), Uce F. Tekol (bass), Jimmy Manoppo (drum), Didit Maruto Marwan Delly Joko Arifin (keyboards vokal), dan Teungku Zulian Iskandar (saksofon). Selain itu mantan personilnnya antara lain adalah Deddy Stanzah Benny Likumahuwa (trombon), Bonny Nurdaya (gitar) dan Iwan Krisnawan.

    The Rollies terbentuk atas gagasan Deddy Sutansyah yang kemudian lebih dikenal sebagai Deddy Stanzah. Di pertengahan era 60-an Deddy mengajak seorang drummer, Iwan Krisnawan, dan gitaris, Tengku Zulian Iskandar Madian, dari kelompok Delimas serta Delly dari kelompok Genta Istana. Deddy lalu memilih nama Rollies sebagai identitas baru dari nama bandnya itu.
    Rollies itu berasal dari jenis rambut mereka berempat. Kebetulan Deddy dan Iskandar berambut roll (keriting), sedangkan Delly dan Iwan berambut lurus. Kemudian disingkat menjadi rollies, Saat pertama terbentuk The Rollies sering membawakan repertoar lagu-lagu dari grup musik luar negeri diantaranya seperti The Beatles, Bee Gees, The Rolling Stones. Pada saaat itu memang eranya British Invasion. Kemudian di penghujung tahun 1967 Bangun Sugito, alias Gito Rollies, mulai bergabung bersama The Rollies sebagai vokalis. Di grup musik sebelumnya, Gito sering membawakan lagu-lagu dari Tom Jones, Engelbert Humperdink, dan sejenisnya. Namun kemudian Delly memintanya untuk mencoba membawakan lagu-lagu karya James Brown dan ternyata memang cocok. Kemudian The Rollies mulai banyak memainkan lagu-lagu karya James Brown tersebut.
    Refrensi : Wikipedia


    The Rollies - Cinta Pertama.mp3
    The Rollies - Kemarau.mp3
    Rollies - Gone are the songs of yesterday.mp3
    The Rollies - Setangkai Bunga.mp3
    The Rollies - Bimbi.mp3
    The Rollies - Mari Mari.mp3
    The Rollies - Menari A-Go-Go.mp3
    The Rollies - No Sad Song For Me.mp3
    The Rollies - Can't Last Much Longer.mp3
    The Rollies - Salam Terakhir.mp3
    The Rollies - Rembulan.mp3

    Juni 19, 2011

    BENAR MENURUT SIAPA DAN UNTUK SIAPA..???

    Mungkin kenyang dalam mengeksplor dunia masa muda ada pentingnya juga, baik dalam hal positif dan tentunya dalam hal negatif juga, maaf..., mungkin rasanya tidak lengkap kalau kita lewati masa muda dengan hanya menjerumuskan diri dalam hal-hal yang lurus-lurus aja..., dan mungkin akan membuat sudut pandang dan wawasan mengenai pernik-pernik kehidupan tidak akan seimbang. Pahit, manis, asam garam kehidupan mungkin tidak akan lengkap kita rasakan, kalau kita hanya berjalan di satu dimensi dan memaksakan untuk berusaha untuk menyelami hal-hal yang multi dimensi dalam fenomena kehidupan ini.

    Dari hasil kita menjelajah di berbagai dimensi kehidupan sudah pasti akan menghasilkan berbagai pengalaman yang real dan bukan sekedar "theory of sains sociality" untuk pembentukkan kedewasaan di masa yang akan datang, dan yang paling penting sudut pandang kita akan semakin melebar terhadap suatu fenomena...

    Banyak contoh-contoh dimana kita sering terjebak dalam pemahaman dan pembenaran versi diri sendiri, yang belum tentu benar secara universal (pembenaran/pemahaman yang bisa diterima berbagai kalangan secara majority), dan jangan salah kadang-kadang kasus seperti ini malah seperti mempertunjukkan kebodohan, keficikan, egois, dan kesempitan pengetahuan dan wawasan diri kita sendiri. (continued)

    Mei 31, 2011

    BAD SUNSET IN PANGANDARAN BEACH








    TERIMAKASIH

    RASA TERIMAKASIH SAYA UNTUK SEMUA REKAN-REKAN YANG TELAH MENSHARE LINK BLOG SAYA INI SEBAGAI REFERENSI DI BLOG-BLOG DAN WEBSITE ANDA..... , SALAM KENAL DAN SELAMAT BERJUANG UNTUK LESTARINYA JAGAT MUSIK KLASSIK ROCK DI BUMI PERTIWI TERCINTA INI....

    Sekecil apapun usaha kita tentu sangat berharga untuk pembelajaran musik rock untuk anak-anak muda negeri ini.... Keep on' Rockin .......!!!!!

    Maret 22, 2011

    AKU = SAYA ???

    Didalam hening dan tenang, kupejamkan kedua mataku...., lalu kucoba untuk merasakan setiap hembusan nafas dengan setulus mungkin, kuhembuskan dan kuhirup udara dengan irama yang teratur dan tenang...., kupusatkan segenap rasa dan pikiranku hanya pada diriku semata...., lalu kuucapkan sebuah kata secara perlahan namun jelas; “AKU”.

    Kemudian setelah diam sejenak untuk sedikit merasakan kembali keheningan, kuulangi semua itu, lalu kuucapkan masih secara perlahan namun jelas; “SAYA”.

    Apa yang saya rasakan disaat mengucapkan kedua kata tersebut....? suatu perbedaan yang sangat jelas terasa...., tapi saya tidak akan menyebutkan perbedaannya, karena saya tidak mau penemuan saya ini mensugesti pikiran kalian disaat melakukan hal yang seperti saya lakukan, karena perbedaan ini harus benar-benar dirasakan dan ditemukan oleh diri sendiri.....

    Perbedaan itu akan sangat terasa jika disaat kita mengucapkan kata “AKU” dan kata “SAYA” didalam hati....

    Untuk yang sudah terbiasa dengan praktek meditasi, teknik pernafasan halus yang dipusatkan di perut, sangat membantu prosesi ini. (Semoga bermanfaat)

    Maret 21, 2011

    PROGRESSIVE ROCK INDONESIA

    PROGRESSIVE ROCK

    Oleh XYZ From A 2 Z Lost Information

    Progressive Rock menurut pemahaman saya pribadi sebagai penikmat musik yang boleh dibilang awam adalah gaya bermusik yang mengekflorasi kemampuan bermusik (skill memainkan alat musik) masing-masing personilnya, disamping itu mereka yang mengusung gaya bermusik progressive rock kadang dan bahkan sering memasukkan unsur yang gak lazim dalam musiknya, misalnya memasukkan gaya-gaya oriental atau tradisional, bahkan sampai nada pentatonis mereka kawinkan dengan nada diatonis dan dibalut dengan kentalnya gemuruh musik rock. Didalam perkembangannya, terutama kalau diukur dari segi bisnis musik, membawakan progressive rock memang cenderung kurang menguntungkan. Gaya bermusik seperti itu lebih cenderung memuaskan ego dan idealis para pemusiknya sendiri, sementara pasar musik dunia lebih cenderung menikmati sajian musik yang ringan, enak di kuping dan mudah dicerna. Tidak heran banyak produser-produser yang kurang berani untuk menjual karya-karya mereka ke pasar. Tapi dari sekian banyak grup-grup pengusung progressive rock ada, juga banyak yang bisa eksis dan melegenda di dunia musik rock, misalnya: Yes, Genesis, Risk Wackeman, Rush, Pink Floyd, Jethro Tull dll, belakangan muncul macam Dream Theatre. Mereka bisa eksis dengan jor-joran mengeksflorasi idealismenya dalam bermusik tapi bisa juga menundukkan segi bisnisnya.

    Untuk di Indonesia pada dekade 70-an banyak bermunculan grup-grup progressive rock misalnya: Guruh Gipsy memainkan elemen-elemen rock yang mereka padukan dengan gamelan bali. Gank Pegangsaan yang membawakan musik rock dengan komposisi yang sangat lebar dan rumit, bahkan gitarisnya (Odink Nasution) dalam wawancara di radio M 97 Fm Classic Rock Station-Jakarta, mengakui kalau dia sering tegang sendiri di panggung takut main gitarnya terpeleset. Tidak ketinggalan Godbless-pun memainkan jenis musik ini, pentolan musik rock dari kota Bandungpun tidak mau kalah misalnya The Rollies yang sangat kental dengan tiupan Brass Sectionnya (Kayaknya sampai sekarang belum ada lagi grup musik rock pengganti The Rollies yang berani mengeksflore permainan Brass Section) gaya bermusik mereka memang berkiblat ke gaya Blood Sweat and Tears dan Chicago.

    Yang sangat menarik dan kayaknya penting sebagai referensi untuk anak-anak band sekarang ini, permainan rumit yang mereka suguhkan benar-benar bisa mereka mainkan dengan sempurna (live) di panggung (tidak hanya di dalam bilik rekaman). Tidak aneh kalo banyak personilnya yang kebagian memainkan alat musik mendouble, tapi bisa mereka kuasai sepenuhnya. Ambil contoh adalah Geddy Lee dari Kelompok Rush, di dalam pentas livenya disamping sebagai Lead Vocal dia juga memainkan Bass dan Keyboard. (bersambung)